
Jakarta, – Di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara India dan Pakistan yang menimbulkan kekhawatiran global, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memberikan jaminan bahwa situasi tersebut tidak akan berdampak pada kelancaran dan keamanan penerbangan haji bagi jemaah Indonesia yang akan menuju Arab Saudi. Penegasan ini bertujuan untuk menenangkan calon jemaah haji dan keluarga mereka yang mungkin khawatir dengan perkembangan terbaru di kawasan Asia Selatan tersebut.
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan dengan tegas bahwa jalur penerbangan haji Indonesia hingga saat ini tetap aman dan tidak terpengaruh oleh konflik kedua negara tetangga tersebut. Pernyataan ini disampaikannya di Jakarta pada Kamis (8/5/2025).
“Tidak ada masalah kalau untuk jalur udara atau apa pun juga (terkait penerbangan haji). Sampai saat ini ya yang perjalanan sudah (berlangsung),” ungkap Cucun Ahmad Syamsurijal.
Langkah Protektif Arab Saudi dan Kesiapan Maskapai
Menurut Cucun, salah satu faktor utama yang memberikan keyakinan adalah langkah-langkah protektif dan antisipatif yang telah dan akan dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi sebagai penyelenggara utama ibadah haji. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam mengelola kedatangan jutaan jemaah dari seluruh dunia, Arab Saudi diyakini memiliki prosedur standar untuk memastikan keamanan dan kelancaran seluruh proses, termasuk aspek penerbangan.
“Biasanya Saudi sudah agak lebih protektif dan lebih-lebih safe bicara tentang hal-hal begitu (konflik regional). Karena sudah bertahun-tahun menyelenggarakan haji,” ujar Cucun. Ia menambahkan, “Kalau untuk negara kita sampai sekarang alhamdulillah nggak ada (masalah).”
Selain itu, Cucun juga menyoroti bahwa pihak maskapai penerbangan yang melayani rute haji dari Indonesia sudah pasti melakukan kajian dan perhitungan matang terkait jalur udara yang akan dilintasi. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama, sehingga maskapai akan secara otomatis menghindari wilayah udara yang dianggap berisiko atau terdampak konflik.
“Pasti kan mereka (maskapai) melakukan penelitian-penelitian sebelum berjalan (penerbangan). Karena itu jalur yang dilintasi dari negara kita,” ungkapnya.
Konteks Konflik India-Pakistan dan Persiapan Haji
Penegasan dari pimpinan DPR RI ini datang di saat yang tepat, mengingat hubungan India dan Pakistan kembali memanas. Laporan mengenai serangan lintas batas antara kedua negara yang telah menimbulkan korban jiwa menjadi perhatian internasional. Kondisi ini secara alamiah dapat menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan koridor udara di sekitar kawasan tersebut, yang mungkin dilalui oleh sebagian penerbangan internasional, termasuk penerbangan haji.
Di Indonesia sendiri, musim haji tahun 2025 tengah berlangsung. Pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama yang mendarat di Madinah telah dimulai sejak 2 Mei dan dijadwalkan berlangsung hingga 16 Mei 2025. Penerbangan haji secara keseluruhan masih akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Oleh karena itu, jaminan keamanan dan kelancaran penerbangan menjadi sangat krusial.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani juga telah menyikapi konflik bersenjata antara India dan Pakistan. Puan meminta pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, untuk memprioritaskan dan menjamin keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kedua negara tersebut atau di wilayah yang berpotensi terdampak konflik.
Komitmen Pemerintah dan DPR dalam Menjaga Kelancaran Ibadah Haji
Meskipun pimpinan DPR RI telah memberikan jaminan, pengawasan terhadap situasi di kawasan konflik akan terus dilakukan. DPR RI, melalui fungsi pengawasannya, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Agama sebagai penanggung jawab utama penyelenggaraan ibadah haji, serta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan, untuk memastikan semua aspek perjalanan haji jemaah Indonesia berjalan dengan aman dan lancar.
Pemerintah Indonesia juga secara konsisten menyerukan kepada India dan Pakistan untuk menahan diri dan menyelesaikan perbedaan melalui jalur dialog damai. Imbauan juga telah dikeluarkan kepada WNI untuk menghindari daerah-daerah konflik.
Dengan adanya penegasan dari pimpinan DPR RI dan langkah-langkah antisipatif yang diyakini telah disiapkan oleh pihak-pihak terkait, diharapkan para calon jemaah haji Indonesia dapat mempersiapkan diri dan menjalankan ibadahnya dengan tenang, tanpa terbebani oleh kekhawatiran berlebih mengenai dampak konflik regional terhadap perjalanan suci mereka.